ayunan langkah menjejali seringai-seringai alam dalam kelambu hijau sang paru-paru dunia.terkadang terseok-seok langkahnya karena beberapa kali terjatuh.....
terus saja menantang udara dingin dengan kakinya yang tanpa alas,berlari....
jari-jari ranting cemara menyapa wajahnya di sertai tamparan ranting pucuk-pucuk semak.tamparan itu menhasilkan rasa panas yang aneh di sertai gatal yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
" sreeettt...!" kakinya sedikit tergelincir,menghasilkan memar di pemukaan kulitnya,tapi hal itu tidak sedikitpun menyurutkan semngatnya,lalu menghentikan usahanya menaklukkan gunung ini.kakinya yang telanjang tetap saja menapaki bumi,kangen dengan kelembutan tanah hingga enggan berhenti berlari...
ia berlari-lari meliuk-liuk di tengah hamparan puzzle achak batang-batang pohon,namun ia tak sdikitpun mnegurangi kecepatanya berlari
" aku kangen...!!"
hanya kata itu yang ada di neuron-neuron di kepalanya,tersungging senyum dalam nafasnya yang mulai putus-putus.
namun,senyum itu tetap saja mengibarkan salam perdamaian keda seluruh hamban kontrak dunia.
Akhirnya gunung itupun takluk oleh semangat membaranya,bahkan gunungpun tunduk pada cintanya.pohon-pohon memberi salam akan kekuatan cintanya.
kini tiba di bibir sungai bening,dengan bebatuan yang bertapa di sekelilingnya menanti air manyapa mereka,mendinginkan pori2 bebatuan itu.
nafasnya naik turun....ia terhenti sejenak....ia memnadang jauh ke seberang sungai....
" aku kangen...!"
seperti jerami bertemu selentik api,kata itu mebakar kembali semangatnya.
semangatnya untuk menyebrangi sungai berbatu besar denga aliran air yang cukup kencang sisa hujan semalam
" aku kangen....."
tiba-tiba saja ia berlari menembus aliran sungai
(bersambung cin.....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar