Tergurat keresahan di wajah lelaki berusia lima puluh tahuan itu,pandangannya nanar menembus dinding bambu yang mengelilingi kediamannya....! sebuah daun nangka tiba-tiba melayang di hadapanya dan menyeret dia kembali ke dunia nyata.Daun itu tertiup angin, menerobos celah-celah jendela yang hanya terbuat dari beberapa pilah batang bambu.Entah sudah bberapa lama sosok itu mematung . istri mana yang tidak khawatir melihay kondisi sang suami yang nelangsa seperti saat ini.
" Daeng gassing.....!"
panggilnya,wanita paruh baya ini juga nampaknya merasaknan hal yang sama,nelangsa dan gundah
daeng gassing tidak merespon panggilan itu,walaupun sudah berada di dunia nyata ,nampak dia masih menikmati pengembaraanya di dalam dunia yang tak berbatas.wanita itu, Daeng Bollo hanya terpaku menatap tubuh kurus suaminya yang duduk depan jendela.bersama-sama memikirkan nasib anak dan suaminya.
Bebberapa lama di repotkan oleh khayalan mereka masing-masing,akhirnya daeng Gassing mnghela napas panjang,begitu berat udara yang mengalir di tubuhnya saat ini....
" jadi Daeng mau MEmberi Ijin tuk Faridha menikah?
Tanyanya dengan lembut
" Rela....?" responya marah
Daeng Bollo hanya terdiam mematung mencoba mencari kesalah dari pertanyaan yang baru saja meluncur dari bibirnya yag sudah menghitam,entah karena lipstik yang tidak memberikan jaminan akan SPF.Waita ini sadar reaksi yang baru saja suaminya berikan adalah reaksi ketidak sukaan akan pertanyaannya barusan
" ekh.....tidak mungkinlah!kamu tuh di kasih otak tapi ga di pake...!" katanya dengan suara serak yang ditinggikan,menahan emosi yang meluap-luap hatinya
" wakaupun semua imam/penghulu menelponku tuk minta rea,tidak mungkinlah aku memberikan surat ijin buat farida menikah,dia itu punya suami....!"
ia berhenti sebentar,mencoba mengatur nafas.Semenjak masalah ini mneyeruak ke permukaan,aktivitas minum Ballonya ( tuak/minuman keras dari beras yang di fermentasikan) makin menjadi-jadi.Dan mungkin juga bingung mengahadpi dua istri,yang kedua-duanya minta di nafkahi,padahal dia sama seklai tidak memiliki pekerjaan,selama ini ia hanya meminta receh dari anak-anakanya yang rata2 telah bekerja,walaupun yang paling lumayan pekerjaannya sebagai SPG di sebuah pusat perbelanjaan besar di Makassar,yang hanya bermodalkan Ijazah SMU.
" jadi ....Farida sekarang di mana?"
" entahlah" jawab daeng Bollo singkat
" itu anak bikin malu-malu betul.....!" Tambahnya
" orang bersuami kok mau menikah...!tuh juga laki-laki bodoh....!" ta' henti dia memaki anak perempuannya dan juga lakilaki yang akan menikahi anaknya itu.
" kalau kudapat itu anak, ku bunuh....bikin malu keluarga!" katanya geram.sayup2 merambat di jejaring angin suara gemeretak yang makin memperjelas rahang lelaki itu,lelaki yag dulunya perkasa,yang senang berkelahhi dengan siapapun ,bahkan tak jarang memukul isri dan anak-anakanya jika kalah judi.
Ia terdiam kembali manata puing-puing khayalan nya yang tadi tersibak oleh sebuah daun nangka dari sebuah pohon besar di samping rumahnya.Bibit buah kecil hijau memanjang bagai sosis menjulur keluar dari beberapa titik yang nantinya akan menjadi buah yang besar.itupun berhasil kalau tidak ada tangan-tangan jahil yang kesengsem tuk membuat Rujak beubeuk.
bersambung.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar