Jumat, 04 Februari 2011

diary kotak kaca

“kira-kira apa yang sedang mereka pikirkan,?”
Jari-jarinya hanya meraba lembut pada permukaan kaca dingin kiriman benda cair dalam kotak kaca itu.Kotak kaca itu berhasil menangkap tujuh ekor ikan yang sangat cantik,,,,,,,
Seakan –akan kotak kaca itu istana mereka,tetap ceria berenang memainkan selendang abadi mereka……..anggun dan indahnya mereka,,,,,,
Seakan-akan mereka tidak merasa kalau sedang di penjara….kebebasan mereka terpenjara oleh kotak kaca indah itu…..
Walaupun warnanya sangatlah indah kotak kaca itu tetaplah penjara bagi ikan-ikan itu……
Penjara yg menjanjikan banyak kemudahan,setiap pagi dan sore,akan ada hujan, hujan itu dengan segera akan diserbu oleh ikan-ikan itu,dan dalam sekejab butiran hujan itupun akan segera hilang,raib termakan oleh bibir mungil mereka…….Pohon-pohon plastik dalam kotak kaca itu meliuk-liuk mengikuti permainan air dalam deburan gelembung-gelembung halus dari sebuah kotak kecil berwarna yang juga menumpang di dalam kotak kaca indah itu……menimbulkan pemandangan alami sebuah sudut dib elantara lautan samudera….
“ ia tetap memandang lekat menembus kotak kaca yang ada di hadapannya…..menelanjang segala apapun yang ada di dalamnya….”
Ia bergumam “ besok,genap tiga tahun ibu pergi……!”ia mendesah panjang melepaskan semua kepenatan yang bersarang di dadanya,,,,,,memaksa udara mebawa nya berkelana bersama sang angin
Ia menunduk dan terdiam ,,lama…….!
Ia mundur menjauh dari kotak kaca itu lalu meraba sebuah benda panjang,berdiameter 3 cm.di raihnya lalu di gengganya ujung yang terdapat tali yang berfungsi sebagai gantungan ketika tidak sdang di gunakan untuk memudaknan pengunanya menemukannya kembali.
Di ketukkannya tongkat itu ke lantai berwarna putih ,seakan-akan ujung tongkat itu berfungsi sebagai alat pendekteksi apapun yang ada di sekitarnya dan sekarang menjadi mata keduanya.
Ia terus melangkah menjauh dari kotak kaca dengan hanya mengadalkan tongkat itu sebagai pengganti matanya.ia berjalan perlahan-lahan namun yakin dengan apa yang terbaca oleh ujung tongkat itu.
Saat ujung tongkatnya terantuk pada sebuah benda keras dan besar,iapun lalu mengarahkan tanganya kearah benda itu,sekarang ia mengandalkan ujung-ujung jarinya sebagai matanya…..jari-jari itu menari-nari di permukaan benda itu, setelah yakin bahwa benda itulah yang dia maksud ,ia pun lalu duduk pada benda yg tadi dia raba…..
Mengambil tas yang sedari tadi duduk dengan setia menuggu tuannya di kursi yang sama berwarna coklat.
Di keluarkan sebuah benda berwarna biru kecil yang ujungnya tajam menyerupai ujung paku beton,dan juga sebuah benda pipih namun memiliki beberapa kotak-kotak kecil yang masing-masing kotak itu berukuran 5 cm.di masing-masing kotak itupun terdapat empat lubang kecil.
Dia juga mengambil sebuah karton lalu menyelipaknnya di antara benda pipih itu…lalu satu demi satu titik ia rangkai menjadi sebuah kumpulan titik-titik yang mengandung makna ( Braille).
Itu adalah surat yang di tujukan pada seseorang yang sangat berarti baginya saat ini,

Dear muthmainna….
Assalamulaikum….
Maafkan jika sosok diriku hanya ku hadirkan melalul kata-kata di lembar surat ini,maafkan jika bayang diriku tak dapat memeluk bayangmu,,,,,tapi yakinlah hatiku di sini kan tetap terjaga,terpenjara dalam kelambu cintamu……
Innah…..sejak pertemuan kita yang trakhir di ketahui olek kepala yayasan,aku tak bisa lagi menghubungimu.Bahkan aku dengar saat inipun kmu tidak boleh menerima telepon dari aku,dan kalaupun kmu lakukan kmu akan di keluarkan dari asrama……
Sabarlah……!
Akan ada saatnya qta bersama……..
Innah tolong jaga hatiku yang telah ku titipkan padamu.

Salam
VIRGO

bersambung.....

1 komentar: