Namaku adalah bening Salsabillah,banyak orang mengatakan namaku sangatlah indah.Nama itu adalah pemberian orang tuaku,tapi kadang kala nama itu menjadi boomerang bagiku,kenapa? Wajahku tidaklah terlalu indah,bahkan dapat di katakan aku adalah gadis buruk rupa yang beruntung bernama indah.
Ada yang mengatakan kesabaran itu ada batasnya dan kesabaranku telah habis terkikis,terkikis oleh tawa,hinaan dan cemoohan orang-orang yang di sekitarku. Kadang ku pandangi wajah cantik wanita-waita yang ada,yang sering lalu lalang di sekitarku,seakan-akan sengaja memamerkan anugerah tuhan yang berlimpah pada mereka.Hanya ada dua kata yang setia terurai ketika melihat kenyataan ini,” tidak adil,tidak adil,tuhan tidak adil padaku!”
“ ekh …pak Suseno dah datang belom?” Tanya seorang pria dengan kaos oblong hijau,dengan luaran kemeja kotak-kotak yang senada,nampaknya ia habis berlari.
“ belum!” jawab seorang gadis seksi singkat
“oooo..!” gumamnya sambil memarkir kedua kakinya di atas meja” malas banget deh kuliah..!” keluhnya sambil mengusap kedua sisi rambutnya.Bagi teman-teman nya orang yang satu ini adalah orang yang tidak kenal malu,plus muka badak.Selain itu dia juga di anugerahi kepelitan yang teramat besar dan juga mulut besar.Intinya orang ini gak ada sama sekali kegunaanya bagi peradaban manusia.
Ruangan 306 masih lengang oleh anak-anak yang akan berkuliah,kebetulan waktu masih agak awal.Suasana kelas yang agak sepi akhirnya berubah riuh dengan masuknya seorang gadis yang mengenakan kemeja coklat kelonggaran dengan bawahan jeans hitam.di tangannya tergenggam buku dengan tulisan besar KARL MARKS di sampulnya,serta sebuah literator tentang CCU.cowok yang mnegenakan baju kotak-kotak hijau itupun berteriak ke gadis yang itu
“ Ekh…..kau..!” Sapanya terkekeh “ kok bias sih kamu lolos melewati pintu anti jelek itu!heheh! “ Ia tertawa terpingkal-pingkal hingga kursinya hamper saja jatuh.
Gadis malang itu hanya tertunduk,seakan-akan tidak mendengar sindiran itu.
“ oi gading..! jangan gtu dong…!!”celetuk seorang gadis berambut panjang dengan atasan tank top pink,” kan kasian si bening!” lanjutnya lagi.
Gadis pemalu yang bernama Bening itupun tetap tertunduk mengamati lantai,seakan-akan mencari landasan yang empuk,karena kepalanya ta’sanggup lagi menahan himpitan langit.kembali berkecamuk sakit di dadanya,sakit itu serta merta menjadi gemuruh hebat yang berlomba-lomba menunggu waktu tuk meledak,tapi sayang..! Bening tak punya keberanian,sakit itu hanya tertahan hingga sampai ke kerongkongannya.Tiba-tiba gemuruh itu semakin tak terbendung lagi…! Gemuruh itu merontokkan pertahanan si gadis,sebening air jatuh dari kedua matanya membasahi segumpal tanah gersang.! Ia sakit ,ia merasakan sakit yang teramat.Ingin sekali Bening meninggalkan.......(besambung)
zhulfa langit Al-makazzari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar