Jumat, 28 Januari 2011

Referensi: NIBIRU &KESATRIA ATLANTIS

"Sedhthelkudh nyidwa nyapidh. Bhesugany kedharakay thedwemal pe ngabhadh manyuth. Dhanyabhinya sebhadh thednyudpak. Kedhabhanyay jiytha thap thedhpathapay. Nyapidh bhesugany kedhcamayay nyapay leycangi nyagam keyjadhinyay thedhalath kaycad. Dhaca Suli leyumibh ngi nyadhi thedhnyaidh sawi kedunyabha seyunya sebhadh Atlantis"

(Bertempur hingga akhir. Sebuah peradaban tenggelam ke dasar lautan. Rahasia besar terungkap. Perasaan cinta tak terkatakan. Akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal pencarian teramat panjang. Dacha Suli menulis di hari terakhir bagi penguasa Benua Besar, Atlantis)
* * *

PRASASTI batu berbahasa Kedhalu di atas diceritakan ditemukan seorang petani di dasar danau mengering di Dusun Trowono, sebelah selatan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Itulah sebagian cerita dalam novel "Nibiru dan Kesatria Atlantis" karya terbaru Tasaro GK. Novel aksi-fantasi ini diterbitkan Tiga Serangkai dan akan diluncurkan di Gramedia Matraman, Jakarta, Sabtu (11/12/2010) pukul 18.30 WIB.

Setelah sebelumnya meluncurkan "Galaksi Kinanthi" dan "Muhammad: Sang Penggenggam Hujan", dengan novel "Nibiru dan kesatria Atlantis" setebal 704 halaman ini, Tasaro GK sepertinya hendak masuk pada genre aksi-fantasi dengan menyasar pembaca dari kalangan remaja, meski novel ini bisa dinikmati segala usia.

Novel ini ditulis Tasaro GK dengan menggabungkan cerita fantasi khas Indonesia dengan latar belakang kebudayaan Atlantis yang penuh misteri.

Nibiru dibuat dengan setting masa purba dan misteri 'negara superpower' bernama Atlantis. Beberapa penelitian dan bukti-bukti adanya Atlantis yang mengarah ke Nusantara membuat novel ini menjadi istimewa dan meng-Indonesia.

GM Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Bambang Trimansyah mengungkapkan, novel penuh impresi ini akan terbit dalam lima seri. "Nibiru dan Kesatria Atlantis" merupakan jilid pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar