Senin, 30 Juni 2008

angin bergunjing

Suatu ketika…
Aq duduk dalam kegamangan hati
Kehampaan asa mencari penyejuk kesah
Yang terasa menyakitkan ini

Suatu ketika….
Hatiku seakan terpecah tak berbentuk
Seperti Serpihan Kaca yang memantulkan
Gambar tak berwujud
Sedangkan Sang Malam
Semakin Bangga Memamerkan Keangkerannya
Deru Dan menderu Tak tentu arah asa ini
Sepertinya Segalanya hanyalah malaikat
Kesedihan yang memaksa kelopak mataku
Mengalirkan hamparan air bening yang
Akhirnya akan menjadi sebuah pancaran kesialan dan ketidakberpihakan alam yang menendang segala makhluk sial dari alam “Tawa”

Ku tetap tertunduk dalam diam dan sepi
Mendamba kesialan apalagi yang akan menyapaku
Yah……!! I have no choice
Hanya Akan ada kepasrahan
Kepasrahan yang menyesakkan hati
Menghilang fikiran sehatku
Berganti guratan-guratan luka
Yang sesekali menghantarkan perih yg teramat
Ke seluruh sendi-sendi pertahanku
Merajalela membasmi kekekaran hatiku
Aq tetap tertunduk dalam penantian yg menyiksa
Merontokkan akalku
Duduk…
Duduk….
Dan menanti dalam “ jaring penghianatan” alam
Dan…..
Kala itu
Aq merasakan angin-angin bergunjing tentangku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar